Enter your keyword

KK ATB SITH ITB Perkuat Jejaring Riset Global melalui Program Visiting Professor 2025

KK ATB SITH ITB Perkuat Jejaring Riset Global melalui Program Visiting Professor 2025

KK ATB SITH ITB Perkuat Jejaring Riset Global melalui Program Visiting Professor 2025

Bandung, Oktober 2025 — KK Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk (KK ATB), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), melaksanakan rangkaian program Visiting Professor pada 22–25 Oktober 2025. Program ini dirancang untuk memperkuat jejaring riset internasional, meningkatkan kualitas pembelajaran, serta memperluas kolaborasi akademik dalam bidang biorefinery dan pertanian berkelanjutan. Selama empat hari, berbagai kegiatan berlangsung melibatkan dosen, peneliti, mahasiswa, serta mitra akademik dari luar negeri. Rangkaian kegiatan diawali dengan penyambutan Prof. Ts. Dr. Suraini Abd. Aziz dari Universiti Putra Malaysia dan kegiatan Welcoming Dinner di Bandung pada 22 Oktober 2025.

Gambar 1. Kegiatan Focus Group Discussion dengan anggota KK Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk

Keesokan harinya, 23 Oktober 2025, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) antara Prof. Suraini dengan seluruh tim dosen KK ATB di Kampus ITB Jatinangor dengan dipimpin oleh Dr. Muhammad Yusuf Abduh selaku ketua KK ATB. Seluruh staf pengajar KK ATB terlibat dalam dialog mengenai peluang kolaborasi riset dan pengembangan kurikulum yang berorientasi pada inovasi bioproduk. Diskusi berlangsung hangat, membahas mulai dari pemanfaatan biomassa lokal, pendekatan biokonversi dan biorefinery, hingga model kerja sama riset yang dapat mendukung publikasi internasional bersama.  Setelah FGD, agenda dilanjutkan dengan tur kampus Labtek 1A ITB Jatinangor untuk meninjau fasilitas laboratorium di SITH untuk melihat potensi pemanfaatan infrastruktur riset secara kolaboratif. Selain itu, Prof. Suraini juga turut terlibat untuk menilai presentasi Project Based Learning mahasiswa pada mata kuliah Sistem Biorefineri dari Prodi Rekayasa Hayati untuk memberikan masukan akademik yang memperkaya proses pembelajaran mahasiswa dari perspektif riset global.

Puncak kegiatan berlangsung pada 24 Oktober 2025 melalui penyelenggaraan Hybrid Seminar bertema “Development of Sustainable Agriculture and Bioproduction System” di Ruang Rapat 2, Labtek 1A, Kampus ITB Jatinangor. Seminar diikuti oleh mahasiswa, dosen, peneliti, dan peserta umum yang bergabung secara luring maupun daring. Dalam seminar tersebut, Prof. Ryozo Noguchi dari Kyoto University, Jepang, hadir secara daring, menyampaikan materi mengenai analisis sistem dan penilaian dampak lingkungan dalam produksi pangan dan pemanfaatan sumber daya hayati. Sementara itu, Prof. Ts. Dr. Suraini Abd. Aziz memaparkan pengembangan biorefinery berbasis nanas melalui konversi enzimatis untuk menghasilkan bioproduk bernilai tambah. Dr. Muhammad Yusuf Abduh dari SITH ITB turut menyampaikan gagasan mengenai valorizasi biomassa dalam kerangka sistem biorefinery. Pertemuan tiga perspektif ini menghasilkan diskusi mendalam mengenai strategi pengelolaan sumber daya hayati yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Gambar 2. Presentasi Project Based Learning Mata Kuliah Sistem Biorefineri

Gambar 3. Hybrid Seminar dengan Tema Development of Sustainable Agriculture and Bioproduction SystemSetelah seminar, diadakan pertemuan penutup yang difokuskan pada penyusunan tindak lanjut kolaborasi. Pembahasan mencakup penyusunan proposal penelitian bersama, peluang publikasi ilmiah kolaboratif, hingga mekanisme pertukaran mahasiswa dan peneliti khususnya antara Institut Teknologi Bandung dan Universiti Putra Malaysia. “Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti pada seminar dan diskusi, tetapi terus berkembang menjadi riset bersama yang memberikan dampak nyata bagi pengembangan ilmu dan solusi keberlanjutan,” ujar Dr. Muhammad Yusuf Abduh.

Pada 25 Oktober 2025, program Visiting Professor KK ATB dilanjutkan dengan kegiatan ekskursi ke Tangkuban Perahu Cikahuripan, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, di sebagai bagian dari pengenalan konteks sosial, budaya, dan lanskap ekologis Jawa Barat. Kegiatan ini turut memperkuat hubungan profesional dan personal dalam kerangka kerja sama jangka panjang.

Gambar 4. Ekskursi ke Tangkuban Perahu

Melalui program Visiting Professor KK ATB 2025, KK ATB SITH ITB menegaskan komitmennya dalam mendorong kolaborasi ilmiah berskala internasional, mengembangkan inovasi berbasis sumber daya hayati, serta memperkuat kapasitas akademik di bidang biorefinery dan pertanian berkelanjutan. Program ini diharapkan menjadi landasan kerja sama berkelanjutan yang dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu dan penerapannya di berbagai sektor terkait keberlanjutan hayati di Indonesia.

 

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X